texaspokercc sbcc brotogel

Kepuasan Ngentot Dengan Bapak Kos

Senin, 31 Agustus 2015

Ceritaku ini berwal sekitar tahun 2007 saat aku kuliah disalah satu universitas di Bandung. Namaku Risti, umurku 20 tahun, aku memiliki postur tubuh yang bias dibilang ideal untuk ukuran cewek dengan tinggi 167cm beratku juga cuma 50kg, aku memliki kulit putih kecoklatan, rambut panjang dengan warna hitam kemerah-merahan. Karena rumahku jauh aku terpaksa ngekos didarah sekitar kampusku tempat belajar. Langsung aja begini ceritanya…

Kepuasan Ngentot Dengan Bapak Kos
Pagi itu kulihat Oom Handi sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting. Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu tua, usianya kuperkirakan belum mencapai usia 45 tahun, tubuhnya masih kekar wajahnya segar dan cukup tampan. Rambut dan kumisnya beberapa sudah terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku.

Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah baya yang sering kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku.

Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku
keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Handi mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Handi istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.

Memang Oom Handi sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dengan pesangon yang konon cukup besar, karena penciutan perusahaannya. Sehingga kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.

Oom Handi telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan Oom Handi yang melakukannya….

Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Oom Handi sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya. Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku. “Masuk..!” kataku.

Tak berapa lama kulihat Oom Handi sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Senyumnya mengambang “Bagaimana Risti? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memjit-mijit.

“Risti mau dibikinkan susu panas?” tanyanya.”Terima kasih Oom, Risti sudah sarapan tadi,” balasku.”Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk. Dia masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku.

Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku. Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu.

“Ris kakimu mulus sekali ya.””Ah.. Oom bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit.”Ris, Oom jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi.

”Jangan Oom, nanti Tante marah..”Mulutku menolak tapi wajah dan tubuhku bekata lain, dan aku yakin Oom Handi sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku menggeRisjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata dibalik baju mandinya Oom Handi tidak mengenakan celana dalam sehingga penisnya yang membesar dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya.
Nafasku sesak melihat benda yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di sekeliRisgnya dan kepala yang licin mengkilat. Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku.

Oom Handi membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah. Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kemaluannya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku.

Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipeRistir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa.
Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku.

”Ris kau Cantik sekali..” dia memujaku.”Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan..?” aku mengangguk lemah.Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan mansturbasi, dengan khayalan yang indah.

Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Oom Handi induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku. Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru akulah yang kurasakan meledak-ledak.

“Bagaimana Ris? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapanbya.”Oom… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh.
Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak.

Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah terbanjiri oleh lendir yang siap melumasi, setiap barang yang akan masuk.
Oom Handi membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitosris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitosriku yang makin membengkak.

Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Oom Handi melakukan sedotan kecil di klitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali, “Oom… aduh.. Oom… Ris mau keluar….” Kuangkat tinggi tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari vagina.

Kepuasan Ngentot Dengan Bapak Kos
Dia menarikku bangun dan menyorongkan kemaluannya yang kokoh itu kemulutku. ” Gantian ya Ris.. aku ingin kau isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalam genggamanku. Oom Handi sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya.

Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Ris…” dia berdesis. Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dengan jariku. Suara desahan Oom Handi membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kemaluannya persis di depan lubang vaginaku.
 
“Oom, Ris masukin dikit ya Oom, Ris pengen sekali.” Dia hanya tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya. Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanya kumasukan dalam lubang, aku hampir terbang. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang vaginaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.

Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh batang kemaluannya sudah melesak dalam kemaluanku. Kukocokkan kemaluannya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang. “Oh.. Ris kau hebat, jepitanmu nimat sekali.”

Kudengar Oom Handi mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuat aku merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu. Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Oom Handi sudah utuh masuk ke vaginaku, tidak ada rasa sakit, yang ada adalah kenikmatan yang meledak-ledak.

Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, susuku menempel, perutku merekat pada perutnya. Kudekap Oom Handi erat-erat. Tangan kiri Oom Handi mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan analku. Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar menyodok-nyodok dari bawah.

Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. “Ahhh…” Kutekan vaginaku ke penisnya, kedutannya keras sekali, nimat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vagina terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku. “Ooohhh…” Oom Handi juga ejakulasi pada saat yang bersamaan. Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan kemaluannya masih menyesaki vaginaku. Kurasai vaginaku masih berkedut dan makin lemah. Tapi kelaminku masih menyebarkan kenikmatan.

Pagi itu keperawananku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Aku tidak menyesal.
Continue Reading | komentar

Gairah Sex Istri Berjilbab

Perkenalkan Namaku Rehan biasa dipanggil Rehan, aku tinggal di tengah-tengah kota Jakarta, saat ini pekerjaanku adalah seorang marketing pada beberapa perusahaan di Jakarta dan bandung. Usiaku saat ini 30 tahun, karena pekerjaanku sebagai wiraswasta di luar Jakarta, aku sering sekali berpergian keluar kota. Bahkan terkadang aku hanya satu atau dua hari tinggal di rumahku di daerah Rawamangun Jakarta Timur. Istriku bernama Sofi usianya 27 tahun lulusan salah satu universitas di Jakarta. Aku dikarunia seorang putra yang sedang lucu-lucunya bernama Lukman dengan usia 1,5 tahun. Ditengah kesibukanku yang teramat sibuk itulah aku sering kali tidak bisa memenuhi hasrat biologis istriku.

Gairah Sex Istri Berjilbab

Sudah hamper 4,5 tahun aku menikahi istriku yang selalu diliputi rasa bahagia dan lumayan berkecukupan. Hari-hari kami selalu kami jalani dengan indah, aku bersyukur sekali ternyata Tuhan sangat baik padaku, sehingga aku mendapatkan istri yang benar-benar sangat sayang dan penuh pengertian. Setiap aku ingin minta berhubungan sex dengan istriku, dia tidak menolak dan bahkan selalu memberikanku kepuasan yang tidak digambarkan dengan kata-kata.

Meskipun aku sendiri juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kepuasan sexual istriku. Tiap kali berhubungan aku selalu bertanya dan berdiskusi tentang permainan sex kami, sehingga kami bisa saling memahami kekurangan kami masing-masing. Bahkan setelah itu istriku biasanya meminta berhubungan sex lagi sampai berkali-kali dalam satu malam.


Sampai pada suatu hari istriku mengeluh padaku, tentang profesiku yang selalu meningalkan rumah sampai berhari-hari. Padahal istriku ingin sekali merasakan kehangatan belaianku yang hingga akhirnya sampai berhubungan sex. Tapi mau gimana lagi, aku tetap sulit menerima keinginannya, karena itu adalah sudah menjadi resiko tanggaung jawab ku dalam profesiku ini. Aku sudah memberikan pengertian baik-baik kepada istriku, walaupun pada akhirnya istriku mengerti dengan keadaanku ini. Tetapi tetap saja aku tidak tega.

Aku tahu pasti kalau istriku sangat setia padaku, karena istriku adalah istri yang taat pada agama. Setiap keluar rumah dia selalu menjaga pandangannya, tak lupa dia sellau mengenakan jilbabnya ketika keluar dari rumah. Banyak temanku bilang kalau istriku itu sangat cantik, tingginya 165 cm / 54 kg, kulit putih dan wajahnya seperti maudy kusnaedi, apalagi payudaranya mnotok banget dengan ukuran 36. aku paling suka meremas dan menghisap payudaranya, tidak ada bosan-bosannya walaupun hampIr tiap hari aku meremasnya.

Hari semakin hari, bulan semakin bulan terus berlalu, aku melihat istriku adalah type wanita yang mudah sekali terangsang dan nafsunya sulit dikendalikan bila diatas ranjang. Dia selalu sekuat tenaga melepaskan hasrat sexnya jika ku pulang kerumah, tidak siang ataupun malam, hari-hariku selalu tidak lepas dari kata sex. Aku maklumi karena aku hanya pulang satu hari dalam seminggu. Ditengah kegalauanku akupun mendiskusikan masalah ini kepada istriku. Terus terang akupun sangat kewalahan melayani nafsu sex istriku yang meSofiut saya sangat gila karena aku pikir aku juga ingin sekali menghabiskan satu hari in dirumah untuk istirahat.

Setelah aku berdikusi cukup lama dengan istriku barulah aku mengambil kesimpulan bahwa dia cukup menderita dengan kepergianku. Dia selalu melampiaskan hasrat sexualnya dengan melakukan mastrubasi dengan tangannya. Aku tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi, kasian sekali istriku. Tapi bagaimanapun juga istriku tidak selingkuh dengan pria manapun demi kesetiannya terhdap aku.

Akhirnya aku memiliki ide yang cukup gila untuk meSofiuti keinginan istriku ini, ya memang ini cukup gila dan melanggar kaedah agama. Tetapi mau gimana lagi ini sudah menjadi kesimpulanku untuk mengakhiri penderitaan istriku. Aku mencoba merayu istriku agar melampiaskan sexnya kepada orang lain yang bisa memuaskan dirinya selama aku tidak berada di rumah. Awalnya istriku menolak karena alasan agama dan memang tidak pantas dirinya dijamahi orang lain selain aku.

Tetapi setelah aku memberikan pengertian dengan beberapa perjanjian-perjanjian yang harus ditepati diantara kami berdua. Sampai pada akhirnya kami menyepakati ide itu, dengan catatan istriku bisa bermain sex dengan hanya satu orang laki-laki selain diriku yang aku pilih, selain itu aku memberikan peringatan kepadanya agar jangan sekali-kali memasukkan spermanya kedalam vaginanya.

Setelah aku pikir-pikir aku telah memilih sosok laki-laki tampan dengan usia 20 tahun bernama Irwan, dia adalah rekan kerjaku ketika kami masih bekerja diperusahaan swasta pada beberapa tahun yang lalu, dia juga sudah punya istri dan dua orang anak, kebetulan sekali saat ini masih nganggur. Langsung saja aku mengajaknya bertemu empat mata di sebuah rumah makan. Tanpa basa basi lagi aku langsung mengajaknya bekerja mulai pukul 17:00 sampai 23:00 malam. Tugasnya hanya melayani dan memenuhi hasrat sexual istriku. Tetapi sebelumnya aku ingin sekali melihat bagaimana dia melayani istriku diatas ranjang di hadapanku.

Seminggu kemudian, setelah aku pulang dari luar kota saya dan istri saya sudah ceck in di sebuah hotel di daerah matraman Jakarta Pusat tepat pukul 17:00 BBWI. Sedangkan Anakku sudah aku titipkan ke orang tuaku, kini aku sedang menantikan kehadiran Irwan yang janjinya akan datang tepat pukul 19:00. di dalam kamar hotel tersebut, istriku kuperintahkan untuk mengenakan pakaian yang ketat dan sexy yang sengaja aku belikan dari Bandung. Jangankan irwan, aku saja yang sudah sering melihat istriku masih nafsu ketika memandang istriku berdandan seperti ini.

Saat ini istriku mengenakan kaos putih ketat yang didalamnya hanya dibalut bra tipis, sedangkan bawahannya mengenakan rok bahan warna hitam yang panjangnya sampai selutut tapi belahannya hampir memamerkan seluruh pahanya yang putih dan mulus. Bibirnya dipoles dengan lisptik warna transparan dengan rambut panjang terurai rapi di atas bahunya. Sesaat aku melihat wajahnya sangat tegang manantikan kedatangan Irwan, sesekali aku menyentuh dadanya berdegap kencang tak karuan menantikan saat-saat yang menegangkan ini.
 
Tak lama kemudian, aku mendengar suara ketukan pintu, setelah aku buka ternyata benar Irwan sudah datang. Aku persilahkan masuk dan sembari menikmati minuman dingin dan makanan kecil yang baru saja kami beli. Sebelumnya aku bertanya kepada istriku apakah istriku suka pdanya, rupanya tanpa pikir panjang dia menjawab itu adalah terserah saya, kalau saya setuju maka dia juga meSofiuti perintah saya. Ya pada akhirnya aku mempersilahkan Irwan mendekati istriku di ranjang yang cukup lebar dan luas ini.

Jantungku berdebar-debar melihat istriku yang kelihatnnya tampak tegang setelah disentuh oleh tangannya Irwan. Aku melihat Irwan sosok pria yang lembut, dia tidak langsung menyambar istriku dengan sentuhan-sentuhan yang mengarah pada bagian sensitifnya. Awalnya Irwan memeluk istriku yang duduk tersipu malu menghadap sebuah cermin yang terpampang di depannya. Irwan memeluk kepala istriku dengan lembut meskipun aku lihat istriku sangat kaku sekali. Aku hanya duduk di samping kanan ranjang itu, memang agak jauh karena kamar hotelnnya juga cukup besar bagi ukuran untuk 3 orang. Kelihatannya aku lihat Irwan cukup sabar memeluk istriku, sambil mencunbu istrku, dia tidak sungkan-sungkan mengucapkan kata-kata yang entah aku juga tidak mendengarnya.

Berkali-kali pipinya dicium oleh Irwan, tanpa canggung-canggung Irwan juga mencoba menciumi tangan, leher, hidung dan jidatnya. Istriku hanya diam saja, pdahal kalau aku main sex dengan istriku dia selalu rajin menciumi semua daerah kapalaku sampai air liurnya membasahi permukaan wajahku.
Kini Irwan mencoba mencium bibir istriku dengan lembut, kudengar dari kejauhan suara bercakan bibirnya yang saling beradu. Aku lihat istriku juga membalas ciumannya dengan sesekali menggerakan tangannya di bahu Irwan. Ketika beberapa saat ciuman, nampaknya Irwan sudah berani menggerayangi tubuh istriku, awalnya dari punggungnya sampai kini daerah payudaranya, tangan kirinya seperti sudah melekat di payudara kiri istriku. Dia mencoba meraba-raba sambil mencoba meremas-remas dengan lembut.

Aku merasa sangat menggairahkan melihat adegan ini, apalagi ketika mereka berdua melakukan ciuman yang dahsyat, rasanya sudah beberapa kali mereka melakukannya. Tak lama kemudian Irwan melepaskan ciumannya dan kedua tangannya mengarah ke kedua buah payudara istriku, dua tangannya mencoba meremas-remas payudara istriku dengan berbagai macam variasi. Istriku hanya terlihat pasrah saja, kedua tangannya ada dibelakang pinggangnya untuk menahan serangan tubuhnya.

Irwan sudah tak sabar untuk membuka kaos dikenakan istriku, dia menarik kedua tangan istriku ke atas dan membukakan kaosnya, yang selanjutnya membuka kancing bra. Ouwww.. rupanya payudara istriku sudah terpampang jelas tanpa sehelai benagpun di hadapan Irwan yang nampaknya sudah bersiap-siap melahap payudara istriku.

Kini istriku tidur terlentang mengikuti arahan Irwan, tanpa ragu lagi Irwan melahap payudaranya. Tak henti-hentinya mulutnya menjilat-jilat putingnya sambil meremas-remas payudaranya. Istriku hanya bisa memegang kepala Irwan dengan menahan kenikmatannya. Desahan-desahan kecil mulai terkuak dari mulutnya, ya memang istriku paling suka dijilati payudaranya, itu merupakan rangsangan yang hebat sebelum melakukan ml. ketika payudaranya terus dihisap, dijilat dan diremas-remas oleh Irwan matanya mulai melihat kea rah ku, aku nggak tau apa yang ingin dia katakan, pastinya dia saat ini mersakan rangsangan yang hebat.

Cukup lama irwan menguasai peyudara istriku, akhirnya kini irwan membuka rok istriku dengan cepat, lalu tanpa ragu lagi dia membuka celana dalam istriku. Ouww pengalaman yang sangat menraik ketika seluruh tubuh istriku terpampang jelas tanpa sehelai benangpun di hadapan Irwan. Hatiku berdebar-debar menantikan apa reaksi irwan selanjutnya. Opsss nampaknya irwan membuka lebar-lebar paha istriku, dan .benar-benar aku tidak menyangka dia mulai menjilati vagina istriku yang nampaknya sudah basah karena rangsangan yang begitu hebat. Belum lama irwan menjilati vagina istriku, kini istriku mendesah hebat, kedua tangannya mulai mengepaal keras. Kepalanya mulai bergerak tak karuan, kulihat matanyapun sudah tak mampu melihat kejadian ini. Tetapi meskipun begit, istriku masih saja menyebut-nyebut namaku ketika mendesah hebat.

Aku senang rupanya istriku bisa merasakan apa yang dia inginkan, ini adalah bukti rasa cintaku padanya. Kini aku melihat wajah irwan benar-benar tenggelam di kedua belah selangkangan istriku, karena paha istriku terus mengggelinjang tanpa arah mejepit kepala irwan yang sedang isbuk menghisap vaginanya.

Setelah permainan ini, irwan bangun dari ranjangnya, lalu dia membuka semua pakainanny sampai dia benar-benar telanjang di hadapan istriku. Ku lihat penisnya cukup besar, meskipun tak jauh ukurannya dibandingkan dengan penisku. Rupanya Irwan sudah tidak sabar ingin memasukkan penisnya kedalam vaginanya. Dalam kondisi yang agak lemas, istriku menwarkan untuk menghisap penisnya, tetapi Irwan menolaknya entah alasannya apa..

Irwan kini sudah berada di depan kedua selangkangan istriku, nampak istriku hanya berposisi terlentang menghadap irwan yang sedang duduk sambil memoles-moles penisnya. Baru saja Irwan merenggangkan selangkangan istriku dan ingin memasukkan penisnya. Istriku langsung memanggilku untuk menghampirinya. Langsung saja aku menghampiri istriku itu walaupun entah apa yang dia inginkan.

Kini aku duduk di sebelah kepala istriku dan aku bertanya kepada istriku kenapa sayang? , lalu istriku menjawab maafkan aku ya sayang, tapi aku tetap cinta dan sayang sama papah, aku ingin papah mengusap-usap kepalaku ketika aku dijamah mas irwan, mau khan? . Aku hanya mengangguk-nganggukan kepalaku dan mencium keningnya. Setelah itu aku mempesilahkan irwan memasukan penisnya kedalam vagina istriku.

Tak lama kemudian Irwan mencoba memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku, sulit juga isrwan memasukkan penisnya kedalam vagina istriku. Akhirnya istriku mencoba membantu dengan tangannya untuk memasukan penisnya. Kini penisnya sudah masuk kedalam vaginanya, sudah kutebak irwan mencoba menggerakkan pantatnya dengan dorongan yang cukup pelan.

Memang ini adalah strategi ml yang konvensional yang sudah biasa aku lakukan sehari-hari dengan istriku. Tetapi nampaknya istriku begitu sangat menikmati permainan ini, kulihat dia memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya menahan rasa nikmat yang ada pada tubuhnya. Kaki istriku tepat ada di punggung irwan dengan vagina yang sudah terbuka lebar di hadapannya.

Sesekali aki melihat penisnya begitu gagah keluar-masuk ke dalam vagina istriku. papahhh sshhhhh oouwwwwww ppaaahhhhhhhhhhh , aku benar-benar terkejut mendengar rintihan istriku yang cukup keras itu, tidak biasanya istriku merintih sangat keras. Gerakan tubuhnya bergetar hebat tak beraturan, tak bosan-bosannya Irwan terus menancapkan penisnya ke liang vagina istriku, sambil meremas-remas payudara istriku. Aku hanya mengusap-usap kening istriku yang tampaknya benar-benar berada dalam kondisi orgasme. Disamping aku juga lihat Irwan menikmati permainan ini, dengan mengeluarkan desahan halus yang keluar dari mulutnya.

Hampir 25 menit berlalu irwan belum juga lelah terus mendorong pantatnya ke dalam vagina istriku, aku lihat penisnya begitu kekar masuk kedalam liang kemaluan istriku. Padahal keduanya sudah dibasahi keringat disekujur tubuhnya, walaupun hotel ini menggunakan AC yang sangat dingin. Semakin lama istriku mencoba bangkit dari tidurnya dan memeluk irwan lalu menciumi bibirnya. Owwwww ini adalah making love yang sangat romantis yang pernah aku lihat seumur hidupku.

Istriku kini ada di atas pangkuan irwan yang secara bergantian menggoyang-goyangkan pantatnya. Hampir setengah jam kemudian Irwan berisyarat bahwa dia ingin mengeluarkan sesuatu dari kemaluannya, cepat-cepat istriku bangun dari pangkuan irwan, ya benar saja tak lama kemudian irwan memuncratkan spermanya di atas selimut ranjang hotel ini. Lalu istriku mencoba membantu mengocok-ngocok penisnya agar spermanya bisa keluar sebanyak mungkin.

Rupanya permainan ini sudah selesai, aku bantu istriku mengambilkan tissue untuk mengelap sperma yang masih menempel di tangannya. Irwan bergegas ke toilet untuk bersih-bersih. Terlihat senyuman hangat terpancar di wajah istriku, aku cukup bahagia istrku bisa menikmati kepuasan sexualnya meskipun bukan denganku. Aku coba membantu membersihkan cairan yang ada di lobang vaginanya dengan tissue ini. Lalu tak lama kemudian istriku meninggalkanku untuk ke toilet.
Continue Reading | komentar

Cerita Ngentot Kakak Dan Mama

Ini cerita gilaku sepajang hidupku, cerita yang gak akan pernah dialami oleh siapapu dimanapun berada. Perkenalkan Namaku Dendi, aku tinggal di Medan. Aku mau menceritakan pengalaman seksku di rumahku sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Aku mempunyai seorang kakak, namanya Rika. Kak Rika orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 167 cm, kulit putih bersih, dadanya kira-kira 36 dan pantatnya sangat montok. Aku sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari, tepatnya malam minggu.

Cerita Ngentot Kakak Dan Mama
Saat waktu itu mama dan papaku sedang pergi. Aku sendiri juga lagi malas di rumah. Lalu aku pergi kerumah teman kuliahku. Jadi dirumah hanya Kak Rika sendirian yang lagi nungguin pacarnya. Tapi dasar sial temanku juga lagi keluar. Lalu untuk ngilangin suntuk aku mutar-mutar (jalan2) sendirian. Setelah puas jalan jalan aku pun pulang. Sampai di rumah kulihat ada kendaraan pacar Kak Rika di depan rumah.

Aduh.. jagain orang pacaran nih.., pikirku.
 
Aku langsung masuk ke teras. Tapi aku terkejut. Kulihat Kak Rika sedang ditunggangi oleh pacarnya (ngentot). Kubatalkan niatku dan aku terus mengintip permainan mereka. Aku benar2 terangsang melihat adegan tersebut. Apalagi melihat Kak Rika yang sedang bugil dan mendesah desah. Aku memperhatikan mereka dan mengelus-elus penisku. Terpaksa aku bersolo seks dan memuntahkannya di pot bunga. Lalu aku pergi lagi meninggalkan mereka berdua.

Setengah jam kemudian aku kembali dan kulihat mereka sedang duduk mesra diruang tengah. Kutegur mereka dan aku langsung masuk ke kamarku. Di kamar aku terus membayangkan Kak Rika. Selang beberapa menit aku keluar dari kamar dan kulihat cowoknya sudah pulang. Kulihat Kak Rika masuk ke kamarnya. Lalu aku duduk sendirian di ruang tengah. Aku benar benar terangsang. Aku lalu bangkit dan masuk kekamar Kak Rika. Rupanya Kak Rika sedang ganti baju. Dia terkejut melihatku. Ngapain kamu?, tanyanya.

Tadi kakak ngapain sama cowok kakak?, aku balik bertanya. Dia hanya diam. Emang kamu tahu?, tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk. Jangan bilang siapa-siapa ya..!, katanya lagi. Oke.. tapi kakak harus mau begituan juga sama aku!, ujarku. Kamu mau juga ya.., katanya manja. Dia lalu menarikku ke tempat tidur. Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga bajuku. Langsung dilumatnya penisku. Rasanya enak sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku di dalam mulutnya. Aku cukup puas atas perlakuannya.

Lalu dia menyuruhku menjilati vaginanya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu aku pindah meremas dan menjilati payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Kujilati payudaranya, perutnya sampai kujilati lagi vaginanya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya. Nafsuku naik lagi. Penisku mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja.. pintanya. Lalu kumasukin penisku dan memompanya. Rasanya enak sekali, penisku dijepit oleh otot vaginanya. ahh.. terus.. sayang.. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan pantatnya turun naik. Tanganku meremas pantatnya yang montok.

Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangku. Tahann.. sayang.. ujarnya. Lalu ahh.. agh.. oh.. Kak Rika mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot.. crot.. kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium bibirku. Kami pun tergeletak bersampingan. Makasih kak.. betul-betul nikmat, ujarku sambil meremas payudaranya. Iya.. kamu hebat juga, katanya Maukan kakak beginian lagi..?, tanyaku Kapan aja kamu pengen, ujarnya sambil tersenyum.

Aku langsung keluar dan masuk ke kamarku. Aku senang sekali. Aku terus minta jatah sama Kak Rika. Kapan ada kesempatan kami pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Aku juga sudah merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu Kak Rika lagi haid, jadi kusorong aja pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu aku pulang kuliah, kulihat pintu kamar Kak Rika terbuka dan dia berbaring mengenakan handuk. Aku terangsang melihatnya.

Aku masuk dan kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu. Ah.. jangan sekarang! ada Mama tuh! ujarnya. Tapi aku tak peduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia pasrah. Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya. Kak Rika mendesah. Lalu dia bangkit, menimpaku sambil berbalik. Kami melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya penisku. Aku pun menjilati vaginanya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Kami sangat terkejut.

Ternyata mama sedang memergoki kami berbuat mesum. Mama masuk dan menutup pintu. Muka Mamaku tampak marah melihat perbuatan kami. Aku dan Kak Rika hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam. Maafin kami ma!, ini salah Dendi. Dendi yang ngajak Kak Rika. Soalnya Dendi lagi terangsang! ujarku. Kenapa harus Kak Rika?, tanya mamaku. Daripada dengan PSK lebih baik dengan aku, Ma! sambung Kak Rika Lagi pula aku juga mau kok, ujar Kak Rika membelaku. Terserah Mama mau marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan, ujarku. Mamaku terdiam sejenak Ya.., udah terserah kalian. Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!, ujarnya.

Satu hal lagi Dendi, jangan sampai Kak Rika hamil, katanya sambil menatapku. Ya..udah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu, ujarnya lagi. Aku dan Kak Rika saling pandang. Lalu kami lanjutkan permainan kami. Aku mulai merangsang Kak Rika lagi. Kujilati payudaranya. Lalu kujilati vaginanya. Ah..sst.. mmh.. desahnya. Tanpa lama2 kumasukkan penisku ke liang vaginanya dan kugoyang. Akkh..ohh..ngghh..ah.. ah..desahnya.

Aku makin mempercepat kocokanku. Dan akhh..ahh ..akhhkhh.., jeritnya panjang. Kurasakan Kak Rika sudah mencapai orgasme. Semakin cepat goyanganku. ck .ckk.. ck..suara kocokan penisku di vaginanya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya. Mau keluar nih.., jeritku dimulutku aja!, ujarnya sambil menahan sodokan penisku, kucabut penisku. Kak Rika langsung menggenggam penisku dan mengocoknya dalam mulutnya.

Crott.. crot..crot..crot kusemburkan spermaku ke mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan spermaku. Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Aku terbaring puas, dan Kak Rika menjilati penisku untuk membersihkan sisa sperma. Kulihat mama menggelengkan kepalanya. Lalu mama pergi keluar dari kamar. Aku dan Kak Rika hanya tersenyum. Kami akan lebih bebas melakukannya dirumah, walaupun mama mengetahuinya. Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk ke kamarku. Di kamar aku masih memikirkan kejadian tadi.

Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan mama, pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut fitness. Walaupun usianya udah 46 tahun tapi masih oke (bukan membanggakan). Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan, aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri.

Lalu aku keluar dan masuk kekamar mamaku. Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil menelan ludah aku naik ke tempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk mamaku dari belakang dan kugesek penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama terbangun Ngapain kamu, Dendi?, tanyanya. Pengen ngeseks sama mama, jawabku manja. Aku langsung memeluk dan menciumnya. Mamaku diam saja. Kubuka kimononya. Wow ..mama tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar (lebih besar daripada punya Kak Rika. Kak Rika aja 36B) dan masih kencang. Vaginanya merah merekah.

Pantas papa sayang terus sama mama. Aku langsung meremas payudaranya, menjilatinya dan menggigitnya. Mama hanya mendesah kecil. Jilatin anu mama ya.. kayak Kak Rika tadi.., pintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku. Ahh..terus.. sayang.. okh.. e. na. k..desah mama. Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutku dijambaknya. Agar aku terus menjilati vaginanya. 10 menit lidahku menari di vagina mamaku dan akhirnya mamaku orgasme juga. Kurasakan cairan hangat di lidahku.

Lalu mama bangkit dan menyuruhku telentang. Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kepenisku. Lalu dikulumnya penisku dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Isapan mama jauh lebih enak daripada Kak Rika. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat. Mama mengulum semua penisku beserta buah zakarku. Yang paling sensasional kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati lubang duburku. Wow benar2 asyik dan nikmat. Aku sampai merinding kenikmatan.

Sekitar 15 menitan kesemprotkan spermaku di depan wajah mamaku. Mama ku sibuk menjilati spermaku yang muncrat kemana mana. Wah.. benar-benar nikmat ma.., ujarku. Mama jago istong (isap totong), pujiku Kamu juga jago jilatannya, mama sampe merinding, ujarnya Papa kalo jilat kurang nikmat, lagian papa jarang mau jilat, ujarnya lagi Gimana, mau dilanjutkan?, tanya mamaku Iya dong..aku kan mau ngerasain anunya mama!, ujarku sambil melihat vaginanya.

Mama juga mau ngerasain sodokan penismu!, jawabnya manja. Lalu mama mengajakku ke kamar mandi, untuk membersihkan vaginanya dan penisku. Kuhidupkan air di bathtub setinggi mata kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu Mama, kucium bibirnya dan kuremas-remas payudaranya. Kami berdua sangat bernafsu, terutama aku. Padahal aku sudah main sebelumnya dengan Kak Rika. Aku sudah nggak tahan untuk memasukkan penisku ke vagina mama. Kutusukkan penisku dan bless.. amblas semuanya terbenam. Kurasakan jepitan liang surga mama masih kuat.

Kupompa penisku menghujam vagina mama. Kaki mama menjepit sisi bathtub. Ohh..yeahh.. ahh.. jerit mama. Sekitar 3 menit mama minta ganti posisi menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah samping dan aku menggoyang dari atas menyodok vagina mama. Mama tampak sangat menikmatinya. Lalu mama minta doggy style. Kami bangkit dan mama nungging bertumpuan dengan sisi bathtub. Kusodok vagina mama dari belakang. Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan, meremas payudaranya. Ma..masukin ke lubang anus ya.., bisikku Pelan2 mama belum pernah .., jawabnya.

Kucabut penisku dan kumasukkan pelan pelan ke lubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil menahan sakit. Lubang anus mama memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Kugoyang perlahan-lahan sambil tanganku mengusap-usap bibir vaginannya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh.. nikmat.. mama mendesah. Sekitar 4 menit kucabut penisku kubalikkan tubuh mama dan satu kakinya kuangkat dan kuletakkan di washtafel.

Kumasukkan penisku lagi dan kugoyang lagi. sekitar 1 menit, kuangkat Mama dan kutidurkan di lantai kamar mandi. Kakinya mengangkang dan aku mulai menggenjotnya lagi. Shh.. ohh.. akhh.. mama terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan ohh.. ahh.. mama melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya. Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu.

Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat, pujiku Mama mau kan..ngeseks sama Dendi lagi..?, tanyaku. Mamaku tersenyum dan mengangguk Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!, katanya. Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul 7 pagi dan bersiap mandi. Kulihat Papa dan Kak Rika sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. Aduh.. kamu nakal ya.., ujarnya. Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang.

Kugesekkan ke pantat Mamaku. Ma..ayo.. dong.., bujukku Gak.. ah..ntar dilihat papa!, tolaknya Please.., rayuku Isap aja ya.., tawar mamaku Ya.., deh..!, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama. Lalu aku mandi dan berangkat kuliah. Di kampus aku rasanya pengen cepat pulang. Pukul 2 siang aku tiba dirumah. Kupanggil Kak Rika dan Mama kekamarku. Gimana.. kalo kita main bertiga, usulku Hah..!!, jawab Mama dan Kak Rika serentak. Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya.., ujar Mamaku Kayaknya asyik juga tuh., sahut Kak Rika. Kak Rika langsung membuka bajunya Dan menimpaku.

Bibirku dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Mama langsung mengisap penisku sambil menjilatinya. Sedangkan aku menjilati vagina Kak Rika. Lalu kusuruh Mama tidur telentang sambil mengangkang. Kujilati vagina Mama dan Kak Rika menjilati dan meremas remas payudara Mama. Ssst.. enaak.. ahh.. erang mama.

Lalu gantian, kujilati vagina Kak Rika dan Mama menjilati payudara Kak Rika. Aku mulai memasukkan penisku ke vagina Kak Rika dan memompanya. Sedangkan Mama menjilati payudara Kak Rika sambil menggosok2 vaginanya sendiri. Aaahh..ohh.. oh.. Kak Rika menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur. Kupercepat goyanganku. Aku harus membuat Kak Rika orgasme terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian Kak Rika mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak tersengal. Penisku terasa dijepit otot vagina Kak Rika yang yang berkontraksi.

Kucabut penisku dan kutarik Mamaku. Lalu kumasukkan penisku ke liang surge nya dan kugoyang. Mamaku hanya mendesah kecil. Aku menikmati goyanganku. Aku lalu membalikkan tubuh Mama keatas. Mama bergoyang bagai menaiki kuda. Tanganku meremas-remas pantat Mama dan membantunya turun naik. Ooo.. ahh.. yehh.. erang mama sambil memejamkan matanya. Payudaranya bergantung dan bergoyang. Ohh..ahh.. kudengar erangan mamaku sambil memejamkan mata dan menahan ludah.

Kurasakan Mama sudah orgasme. Kupeluk Mama dan kubalikkan badannya. Kak Rika langsung mendekat dan menjilati payudara Mama. Aku langsung menggenjot mamaku lagi dengan posisi Mama telentang. Sekitar dua menitan, kurasakan aku mau mencapai puncak. Langsung kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut Kak Rika dan Mama. Mereka berebutan. Spermaku muncrat kewajah mereka berdua. Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan Kak Rika saling menjilati spermaku yang muncrat kewajah mereka.

Setelah 10 menit Kak Rika keluar dari kamarku. Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan Mamaku. Dan kuakhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya. Setelah itu Mama keluar dan mandi. Sekarang aku benar-benar betah berada di rumah, kapan saja ada saja yang melayaniku (Mama dan Kak Rika). Hampir tiap pagi aku mendapat jatah istong dari Mama. Tapi semua sudah kuatur. Kalo siang aku mainnya sama Mama, dan kalo malam malam lagi pengen, aku mainnya sama Kak Rika.

Tapi kadang nggak tentu juga, yang mana aja. Kalo Papa nggak ada kami main bertiga. Apalagi kalo Papa keluar kota kami makin bebas tidur bersama. Bahkan aku pernah bolos kuliah karena kecapekan melayani Mama dan Kak Rika. Kejadian ini membuatku betah di rumah. Home Sweet Home.
Continue Reading | komentar

Cerita Sex Bidan Desa

Nita adalah seorang bidan yang di tugaskan PTT provinsi yang teletak di desa pedalaman di daerah malang. Setelah tamat dari akademi kebidanan di salah satu akademi kebidanan di malang,dia bekerja menjadi bidan desa.

Nita adalah seorang gadis dengan usia 25 tahun,sebetulnya Nita asli bandung,tp kedua orang tuanya di tugaskan bekerja di malang sebagai pegawai negeri.

Cerita Sex Bidan Desa
Nita memiliki perawakan yang cukup sempurna bagi seorang laki2,dengan tinggi 165cm,kulitnya putih,mulus,ramping,rambutnya hitam panjang dan lurus. Dia sangat menjaga kecantikan dan kesehatan kulitnya,mungkin karena dia seorang bidan.

Saat masih kuliah,banyak teman2nya yang iri dengannya,karena kalau jalan2 dengannya,setiap laki2 yang berpapasan dengannya selalu tak berkedip melihat kecantikannya. Namun hanya Deny yang dapat menaklukkan hatinya. Deny adalah pacarnya,bekerja di salah satu perusahaan yang ada di kota malang.Mereka merencanakan untuk menikah setelah Nita memberikan keperawanannya kepada deny,tapi mereka hanya 1 kali melakukannya,mereka berjanji tidak akan melakukannya lagi sampai mereka menikah 1 tahun lagi.

Hari pertama Nita di desa itu, cukup jauh perjalanan yang dia tempuh dari kota malang,angkutan umum pun jarang sekali ada d desa ini,Nita diantar oleh deny menuju puskesmas untuk berkenalan dengan pegawai yang lain dan kemudian menuju ke rumah dinasnya yang berada cukup jauh dari puskesmas.Nita di temani oleh Dewi dan Erna yang juga seorang bidan PTT.

Nita juga dikenalkan dengan tetangganya Pak Sapto ketua RT di desa itu,Pak Sapto sangat di segani oleh warga nya,sebenarnya dia mau di calonkan sebagai kepela desa,tapi dia menolaknya,dengan alasan sudah banyak memiliki urusan,Pak Sapto berusia 42 tahun,dia mempunyai  seorang istri yang lebih muda kira2 6 tahun darinya,maklum Pak Sapto mempunyai banyak lahan perkebunan dan pertanian. Pak Sapto di tugaskan oleh kepala desa untuk membantu Nita dan temannya yang lain apabila memerlukan bantuan,dengan alasan rumah Pak Sapto lebih dekat dengan rumah dinas mereka.

Bersama Dewi dan Erna, Nita sering bergantian ke rumah2 warga untuk membantu ibu2 yg mau partus normal ataupun mengobati bayi yang sakit. Untuk bertugas ke desa yang jauh,Pak Sapto lah yg sering mengantarkan Nita atau temannya yg lain,karena mereka tidak mempunyai dengan senang hatinya pak Sapto selalu siap sedia mengantarkan bidan2 tersebut.

Suatu ketika Nita bertugas mau ke rumah warga yang hendak partus,karena larut malam,Nita takut sendirian berangkat,teman2nya pun sudah tidur,beruntung saat Nita keluar rumah,dia melihat Pak Sapto duduk di teras sambil merokok dan minum kopi,Nita pun meminta bantuan kepada pak Sapto.Sejak saat itu Nita dan Pak Sapto lebih akrab,Nita selalu mengandalkan pak Sapto untuk menemaninya bertugas,mungkin karena pak Sapto memiliki kewibaan dan badan yg kekar sehingga Nita merasa lebih terlindungi.

Karena seringnya Nita berboncengan dengan pak Sapto dan jalanan yg rusak,Nita sering berpegangan ke pinggang pak Sapto,dan dada Nita terus menerus bergeskan dengan punggung pak Sapto, walaupun Nita tidak menyadarinya,sebenarnya pak Sapto mulai menyukai Nita dan nafsunya semakin menggebu2 setiap kali membonceng Nita cantik, pak Sapto pun selalu merasakan kekenyalan dada Nita. Namun Nita mempunyai perasaan yg berbeda,dia hanya menganggap pak Sapto adalh sosok yg diseganinya dan selalu di hormatinya.

Saat malam minggu,Nita baru saja pulang dari tugasnya,setelah selesai mandi dengan handuk putih yang melilit tubuhnya,Nita mendengar ketukan dari pintu,dengan santai Nita membuka pintu,ternyata adalah pak Sapto.

“Oo..pak Sapto,,silahkan masuk pak..”. Setelah masuk pak Sapto duduk di kursi. “Ada apa ya pak?,,”Nita bertanya sambil menutupi belahan dadanya yg sedikit terbuka. “Nda’ apa2,,cuma mau mampir saja,sambil bawakan nasi goreng ini,,kok kelihatn sepi,,?mba dewi sama mba erna kemana,,?”. Pak Sapto bertanya sambil matanya jelalatan seperti mencari sesuatu. “Wah bapak kok repot2 begini,makasih ya pak.. mmm,,dewi sama erna pulang ke kota,katanya kangen sama orangtua,,kalau begitu,saya mau ganti baju dulu,bapak mau minum apa?”..kata Nita sambil berjalan menuju kamarnya yang dekat dengan ruang tamu.

“Begitu ya,tidak usah repot2 mba,cukup air putih saja,,apa mba Nita nda’ kangen juga sama ibunya,,?” pak Sapto berkata sambil menyalakan sebatang rokok sampoerna.
“sebenarnya kangen sii,,tapi ortu saya lagi ada di bandung,terpaksa deh saya tinggal sendirian disini,,”Nita pun keluar dari kamarnya dengan membawa air aqua gelas dan makanan kecil.
Mata pak Sapto tercengang saat melihat Nita keluar dengan pakaian serba minimnya,Nita memakai gaun tidur warna putih tanpa lengan dan celana yang pendek sepaha.

Lalu Nita berbincang2 dengan pak Sapto sambil makan nasi goreng yang di beli pak Sapto, tiba2 saja hujan dengan lebatnya,Nita pun menutup pintu karena takut dengan kilat2 yang menyambar.
Karena sudah akrab,mereka berbincang2 kesana kemari dari masalah pekerjaan sampai masalah seks. bagi Nita,seks adalh hal yang biasa dan pak Sapto bukan orang lain baginya.
Lalu perlahan2 pak Sapto pun menggeser duduknya mendekati Nita, Nita pun membiarkannya,karena dia tidak curiga sama sekali.

“Mba Nita,saya rasa mba sudah cukup umur untuk menikah, apa pacar mba belum merencakannya..?”.
“Iya pak,sebenarnya saya sudah kepingin menikah,tapi mas deny masih terlalu sibuk sama pekerjaannya,mungkin karena dia baru beberapa bulan di terima bekerja di perusahaan..yaa,,saya tunggu saja..”.
“Wah,kalau begitu mba sabar saja dulu,,ngomong2 baju tidur mba bagus sekali,boleh saya pegang kainnya,,?barang kali nanti mau belikan istri2 saya yang kaya gini..”.
“Boleh,ini,,”kata Nita sambil memajukan badannya ke hadapan pak Sapto.

Tapi,bukannya memegang kain baju Nita, pak Sapto malah mengelus2 perut Nita dari luar. Sontak Nita pun terkejut dan sedikit menjauh, “Yee,,bapak kok elus2 perut saya,,?saya kan tidak hamil pak”..
Kemudian pak Sapto kembali mendekati Nita,,”Bapak minta maaf,bapak kira Nita sudah hamil,,hehe” pak Sapto tersenyum bercanda sambil memegang tangan Nita.

“Enak aja bapak bilang gitu,saya kan belum menikah,,”Nita berkata sambil melepas genggaman tangan pak Sapto secara perlahan.
“Jangan begitu,malu saya pak,,masa bapak begitu..?” Nita menambahkan.
“Mba sih terlalu cantik, badan mba membuat saya nafsu, bapak kan jadi gemes sama mba,,mba Nita mirip sama syahrini,yg d tv2 itu lo,,”. Pak Sapto mulai mengeluarkan rayuan2nya.
“Masa sih pak? Saya rasa, bapak berlebihan deh,,”. Nita pun merasa tersanjung karena di puji2 oleh seseorang yg di hormatinya.

Pak Sapto semakin mendekati dan melingkarkan tangannya ke bahu Nita. ”Jangan begini pak, nanti ketahuan istri2 bapak, lagian saya menganggap bapak sudah seperti ayah saya sendiri.,,”.
”Mba tenang saja,istri saya kalaupun tahu nda’ akan berani marah,,bapak sangat menyukai mba Nita lebih dari apapun,,”. Nita hanya tersenyum sambil memandangi pak Sapto.
”maafkan saya pak,,saya bukan istri bapak,dan saya tidak mau jadi istri bapak,,kan bapak sudah punya 2 istri”. Nita berkata dengan sopan.

Nita melepaskan tangan Sapto dari tubuhnya,Tapi Sapto tidak menyerah,dia kemudian meniupkan nafasnya ke tengkuk Nita yg di tumbuhi rambut halus,dan telinga sampai dada Nita. Nita bergidik merasa geli, lalu Sapto membelai2 rambut Nita yg panjang dengan lembut. Karena suasana mendukung,hawa dingin karena hujan, dan bubuk perangsang yg di masukkan Sapto ke dalam nasi goreng Nita, maka Nita pun terbawa hanyut dalam pelukan pria yg hampir seusia ayahnya itu.

Nita terbawa arus gairah laki2 itu,badannya panas dingin karena sentuhan2 Sapto..
Dengan Nitarnya tangan Sapto, dia memasukkan jari2nya ke dalam baju Nita dan meremas2 bongkahan dada yg tidak terlalu besar namun sangat menggairahkan dan juga kenyal. Sementara mulut Sapto menempel di bibir Nita yg kemerah2an,lidahnya menyusup mencari2 lidah Nita, cukup lama mereka berciuman dengan penuh nafsu, Nita pun hanya bisa mendesis,,”Sssshh,,Paak,,”.

Walaupun hujan deras di luar sana, Nita mengeluarkan keringat, terlihat wajah Nita memerah menahan nafsu. ”Sssshh,,Apa yg mau bapak lakukan ke saya,,,? Kenapa badan saya begini pak,,?”. Sapto pun tersenyum mendengar perkataan Nita,,menandakan bahwa Nita sudah pasti takluk di pelukannya.

Kemudian Sapto menggendong Nita ke kamar, dan membaringkannya d ranjang. ”Apa mba Nita bersedia untuk saya cumbui malam ini,,?” Sapto berkata sambil melepas kaosnya dan celana panjangnya. ”Jangan paak,,! saya masih perawan..”. Nita masih sempat berpikir dengan akal sehatnya, dia berbohong kepada Sapto agar Sapto merasa kasian dan menghentikan kelakuannya.
”Tenang sayang,,saya akan pelan2..”. Bukannya kasihan tapi Sapto semakin antusias ingin cepat meniduri Nita. Dan Nita semakin tidak berdaya saat Sapto mulai menindihnya.

Kembali Sapto mengulum bibir Nita yg merekah pasrah. Sapto membuka baju Nita, terpampang lah tubuh bagian atas Nita yg indah. Nita hanya mendesis dan memejamkan matanya saat celananya di tarik Sapto. Nita terlihat malu karena dia tinggal mengenakan BH dan CD berwarna putih saja.

Cerita Sex Bidan Desa

Sapto kemudian bergerak menciumi pipi, leher, telinga, dan dada Nita berulang ulang kali,,Nita tak kuasa di perlakukan seperti itu, kedua tangannya mulai memeluk tubuh Sapto. ”Aaahh..Paak, Jangan begini,,Nita geli..”. Sapto berhenti sebentar untuk melepas kaitan BH Nita,dan saat terlepas, Sapto kagum melihat puting Nita yg sudah membesar mencuat ke atas berwarna merah muda,, langsung di hisapnya puting sebelah kanan, sedangkan puting yg sebelah kiri di main2kan dengan jari Sapto. Nita mengeluh saat Sapto menjilat2 putingnya, ”Uuuuh.,,Mmm,,.. Sudah pak, Nita ngga’ tahan, Ssshh,,”.

Tangan Sapto menarik keluar CD Nita yg sudah cukup basah, kembali Sapto mengagumi kemolekan tubuh bidan ini, memek nya memerah merekah, mungkin karena kulitnya yg puting. di daerah sekitarnya tumbuh bulu2 halus,tapi tidak lebat.

Langsung saja mulutnya menciumi bibir vagina dengan buasnya,, ‘Ssllurp ssllurp,,’ terdengar bunyi mulut Sapto sedang beradu kenikmatan dengan vagina Nita,, ”Aahhh,,aahh,, Ssshh,,”. Nita memegangi kepala Sapto dengan erat,sedangkan kepalanya sendiri bergerak ke kiri dan ke kanan menahan nafsu.

Dengan jari telunjuknya, Sapto mulai mengucek2 Nitang vagina Nita,sontak Nita pun semakin meracau ”Aaaghh,,apa itu paak yg ada d vagina Nitaa,,Uuuhh..”. Sapto malah menjawab pertanyaan Nita dengan cara memasukkan lidahnya ke lobang Nita..

”Uuuu,,,Nita pengin pipiiis,,Aaaghhh,,”. Akhirnya Nita pun mengalami orgasme yg cukup deras hanya karena cumbuan Sapto di vagina nya..

Sapto terus menerus mengisap2 cairan Nita sambil melepas celananya,mencuatlah penis Sapto yg sudah tegang. ”Sekarang,tolong isapin penis bapak ya sayang”. Nita terkejut melihat penis Sapto yg terlalu besar baginya, karena penis deny pacarnya tidak sebesar dan sepanjang itu.

”Kenapa kontol bapak besar banget pak?,,saya takut..”. Nita berkata sambil mengocok2 penis Sapto, sesekali memasukkannya ke dalam mulutnya dan di isap2nya. ”Mba tenang saja,bapak akan memberikan kenikmatan yg besar juga”. Sapto menenangkan Nita dan merasakan nikmatnya hisapan Nita yg cantik ini.

Puas dengan mulut Nita, Sapto pun merubah posisi kembali menindihnya sambil membuka kedua paha Nita. ”Pelan ya pak”, Nita khawatir. Sedikit demi sedikit kepala penis Sapto memasuki lobang Nita, ”Sshhh,,paak, Aduuh..”, Nita merasakan vaginanya mulai terisi oleh penis Sapto. ”Aaaaaghh,,perih paak”, Dengan sekali sentakan penis Sapto masuk semuanya ke dalam vagina Nita yg terus berdenyut2.

cukup lama Sapto mendiamkan penisnya d dalam vagina Nita,setelah Nita mulai menggeNitat2 barulah Sapto melakukan penetrasi,mengeluar masukkan dan memutar2 mencari2 titik kenikmatan Nita. ”Ouh,,Sssh,,Enak sekali kontol bapak,, teruus, masukkan lebih dalam, Aahhhhh..”. Nita begitu menikmati genjotan2 Sapto yg mulanya dia tolak.

”Vagina kamu juga enak,lebih enak daripada punya istri2 saya, jarang ada vagina seperti punya kamu yg bisa menyedot penis bapak terus2an begini, Ouhh..”. Sapto kemudian membalik badan Nita agar posisi menungging, kembali di sodok Sapto lobang kenikmatan itu dari belakang. Susu Nita menggantung dengan indahnya sambil diremas2 oleh Sapto. ”vagina saya rasanya penuh paakk,,Aaaahh,,Aaaaah,,”. Tak berapa lama kemudian Nita memuncratkan Cairan maninya saat orgasmenya yg kedua, menyusul Sapto juga tidak dapat menahan kenikmatan karena pijatan2 vagina Nita. Banyak sekali sperma yg di muntahkan Sapto kedalam rahim Nita, rasa hangat yg Nita rasakan.

Merekapun roboh,diam tanpa suara sambil berpelukan. Akhirnya Sapto dapat menaklukkan dan memuaskan Nita gadis impiannya walaupun dia curiga bahwa Nita tidak perawan lagi. Nita terus menerus disetubuhi oleh Sapto sampai menjelang pagi, 4 ronde percintaan yg mereka lakukan. Vagina Nita dipenuhi dan diisi terus menerus oleh Sapto. Nita pun sadar dia akan segera hamil, karena waktu itu adalah masa suburnya.

Keesokan harinya Nita terbangun tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya, pak Sapto sudah tidak ada lagi di sampingnya, mungkin sudah pulang pikirnya. Jam menunjukkan pukul 10 pagi, terdengar ada ketukan pintu, Nita mengira itu adalah pak Sapto, ternyata saat dia bukakan pintu, betapa kagetnya Nita yg datang adalah Deny,pacarnya. Deny menjemput Nita untuk pulang ke kota, dan melamar Nita untuk menjadi istrinya, Nita pun menerimanya.

Akhirnya selang 5 minggu Nita sudah menikah dengan Deny tapi Nita tidak akan bisa melupakan kenangan nikmat yg telah diberikan oleh Pak Sapto.
Continue Reading | komentar

Ngentot Adik Iparku

Aku masih ingat pada waktu itu tanggal 13 Maret 2005, aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya. Pada saat adik iparku sebut saja Sari memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Sari mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 14 siang, Sari mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi.

Ngentot Adik Iparku

Aku tanya apakah Sari bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas..”
“Kalau begitu mari kita pulang” pintaku. “E.. sebelum pulang kita makan dulu, kamu kan lapar Sari.” Kemudian Sari menggangguk. Setelah beberapa saat Sari merasa badannya agak lemas, dia bilang, “Mas mungkin aku masuk angin nich, habis aku kecapekan belajar sih tadi malam.” Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa, lantas dia bilang, “Biasanya dikerokin Mas..” “Wah.. gimana yach..” kataku. “Oke kalau begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu..” Sari hanya mengangguk saja.

Kemudian aku dan Sari mencari Hotel sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang kupilih. Setelah pesan kamar, aku dan Sari masuk ke kamar 13 di ruang atas. “Terus gimana cara Mas untuk ngerokin kamu Sar”, tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Sari sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku pun segera menghampirinya. “Sini dong, Mas kerokin..” Dan astaga si Sari buka bajunya, yang kelihatan BH-nya saja, sangat jelas kelihatan putih dan payudaranya padat berisi. Lantas si Sari tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggungnya dan mulai mengeroki punggungnya.

Namun hanya beberapa kerokan saja.. Sari bilang, “Entar Mas.. BH-ku aku lepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin aku.” Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk mengeroki punggungnya. Setelah selesai semua aku bilang, “Sudah Sar.. sudah selesai.” Tanpa kusadari Sari membalikkan badannya dengan telentang. “Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian.” Aku senang bukan main. Jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Aku berkali-kali berkata, “Maaf Dik yach.. aku nggak sengaja kok..” “Nggak apa-apa Mas.. teruskan saja.”

Hampir selesai kerokan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. Aku pegang payudaranya, aku elus-elus. Si Sari hanya diam dan memejamkan matanya.. lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Sari mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali.

Lantas tanpa diperintah oleh Sari aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “Yach Mas..” Kini Sari sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 20 tahun tamat SMA. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”

Ngentot Adik Iparku

Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Sari sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Sari memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Sari nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja coba..” pintaku.
Lantas Sari menjilati penisku, lama-kelamaan dia mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya. “Isep lagi saja Sar..” Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Sari.

Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Sari. “Sari.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Sari bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Sari menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”

Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Sari menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Sari menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.

Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Sari sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. “Mas..” Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. “Mas.. Mas..” Dan aku merasakan vagina Sari mengeluarkan cairan. Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. “Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Sari. Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Sari mengisapnya.

Sari mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas..” Aku bilang, “Terus Sar.. aku mau keluar nich..” Sari mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Sari. Sari segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. “Ah.. ah.. Sari.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Sar.. maaf.. yach!” “Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas..” Lantas Sari bersandar di pangkuanku.

Kuciumi lagi Sari dengan penuh kesayangan hingga akhirnya aku dan Sari pulang dan setelah itu aku pun masih menanam cinta diam-diam dengan Sari kalau istriku pas tidak ada di rumah.
Continue Reading | komentar

Foto Memek Tante Girang

Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Sex Tante Girang, Cerita Sex Perawan, Cerita Ngentot Mahasiswa, Cerita Sex Abg Ngentot, Cerita Ngentot di Mobil, Cerita Ngentot di Mall, Cerita Ngentot di Bioskop, Cerita Selingkuh, Cerita Sex Pramugari, Cerita Ngentot SPG, Cerita Ngentot Tetangga, Memek Perawan, Ngentot Cewek Bispak, Cerita Ngentot Janda, Ngentot Daun Muda, Cerita Sex Pembantu, Cerita Ngentot Sekertaris, Cerita Ngentot Sekantor, Cerita Ngentot Istri Teman.

Foto Memek Tante Girang

Foto Memek Tante Girang

Foto Memek Tante Girang

Foto Memek Tante Girang

Foto Memek Tante Girang

Foto Memek Tante Girang

Continue Reading | komentar

Ngentot Tante di Mobil

Suatu ketika pada waktu senam usai aku merasa lapar, kusempatkan sebentar mampir di kantin depan untuk minum, disana kulihat banyak sekali wanita dengan riang dan tertawa lepas. Sambil minum aku merasa ada sepasang mata melihatku dengan serius dan kucoba menoleh dia tersenyum. Kutaksir umurnya 30 tahun tetapi badannya masih okey.

Ngentot Tante di Mobil
Kubuang pandang mataku menjauhi untuk menghindari tatapan matanya tapi tak lama kemudian aku dibuat terkejut oleh suaranya yang sudah berada didekatku." Sendirian ya,……… Boleh aku duduk disini," pintanya sambil meletakkan pantatnya dikuris depanku, sehingga dia sekarang jelas berada dihadapanku.

Dia memperkenalkan diri dengan nama Siska dan aku menyambut dengan memberikan namaku Yarde. Saat dia ngobrol kuperhatikan bodinya lumayan bagus, nenennya kuperkirakan ukuran 34B lumayan besar dan padat, pinggangnya ramping.

Perkenalan awal ini akhirnya aku dan Siska menjadi lebih akrab. Suatu ketika saat aku pulang senam kulihat Siska sendiri, dengan baik hati aku menwarkan dia untuk aku antar ketujuannya dan dia tidak menolak. Didalam mobil sesekali mataku mencuri pandang kearah dadanya, kali ini Siska memakai kaos dengan leher rendah dan ketat sehingga nampak jelas garis Bra nya.

Tanpa terasa dia juga melihat ekor mataku dan berkata;"Hayo DE,… kamu lihat apa barusan,…. Kalo nyetir yang bagus dong jangan lihat samping ntar kalo nabrak bagaimana," tanyanya pura-pura marah."Ah,…. Nggak ada cuman lihat aja kog," jawabku bingung sambil menggaruk kepala yang tidak gatal tanda aku manyun."Ah,…. Sudahlah,.. toh sama juga khan dengan punya istrimu dirumah," timpalnya sambil tersenyum. Aku jadi salah tingkah saat pertama kali berkenalan kami memang sama-sama mengaku jujur tentang kondisi masing-masing.

Mobilku mulai memasuki halaman yang cukup luas dengan taman yang cukup bagus,………" Masuk dulu DE,… aku ada perlu pengin cerita-cerita ama kamu," pintanya. Tanpa persetujuan lagi aku memasuki ruang tamunya. Tak lama kemudian Siska keluar dengan memakai rok mini dan kaos tanpa lengan. Pandanganku jadi kacau melihatnya, dari sela ketiaknya kulihat jelas BH nya hitam dengan daging yang menyembul indah."Lho,… Kog sepi nih, mana keluargamu yang lain,……" tanyaku menyelidik."Anakku masih sekolah sedangkan suamiku sudah 4 hari ini tidak pulang, biasa bisnis," jawabnya.

Sambil kulihat tangannya mengutak-atik remote televisi."Nah terus kegiatanmu apa kalo lagi sepi begini,………" tanyaku lagi. Sambil sesekali mataku kuarakhan pada pahanya yang mulus terlihat dibalik rok mininya."Yach biasanya sih abis senam aku kumpul-kumpul ama beberapa ibu-ibu dan dilanjutkan dengan santai-santai, belanja atau putar Video,…… e,…..e,…. Yah tahu sendiri lah,…" senyumnya menggoda. Gaya duduk Siska berubah ubah sehingga aku semakin bebas mengarahkan mataku pada pahanya yang terkadang menyembul banyak disela rok mininya. Timbul niat isengku untuk menggodanya lebih jauh,….. "Video apaan sih,…", tanyaku pura-pura bodoh.

Lama Siska terdiam dan akhirnya dia mengarahkan tangannya pada televisi dan tak lama kulihat adegan yang cukup mendebarkan yaitu seorang lelaki hitam dengan penis yang lumayan besar sedang dikulum oleh perempuan kulit putih. Kontras sekali nampaknya, aku terkejut sambil memandang Siska, dia tersenyum aku jadi salah tingkah.

Akhirnya televisinya dimatikan."Yah itulah yang sering kami tonton bersama De,…. Kami puas setelah menonton terus rumpi sama-sama, kebetulan hari ini mereka ada acara dan aku tidak sehingga aku sendirian saat ini,' ceritanya pasrah.

"Nonton aja apa enaknya ?,… tanyaku menggoda padahal penisku sendiri sudah mulai tegak berdiri. "Mending aku bantuin lho kalo begini," pintaku sambil senyum, Siska ikut senyum dan menimpali,….."ah,…. De paling-paling kamu juga takut,… cuman omong aja,…. Mancing ya,……," dia menimpali,……….Aku merasa tertantang dengan omongannya langsung kujawab,…."Nggak kog bener deh coba aja nyalain televisinya,……"Terus ngapain,…Berani beneran kamu" tantangnya tak kalah ngotot,……"He em,…. Lihat aja,… aku udah tadi kog geregetan lihat kamu," balasku menantang,…

kulihat wajahnya memerah dan tanpa menunggu waktu lagi tangan Siska memijit tombol remote dan kulihat kembali bagaimana ganasnya cewek menghisap kemaluan sicowok. Siska menggeser duduknya mendekatiku dan dia berbisik "De terus terang aku sama teman-teman sudah lama memperhatikan dirimu ,….," belum sempat dia meneruskan aku sudah menyorongkan mulutku padanya, diluar dugaan dia langsung membalas dengan ganas dan buas.

Hampir aku tidak bisa bernafas dan dengan sigap tanganku menjelajah seluruh tubuhnya. Tiba pada gumpalan daging yang mulai tadi kulirik kini sudah berada digenggamanku. Dengan lembut kuelus dan kuremas, Siska menggelinjang. Karena kursi yang kududuki sempit aku mencoba menggeser Siska pada tempat yang lebih lapang yaitu di karpet bawah.

Dengan perlahan tanganku mulai masuk pada gading susunya lewat celah ketiaknya. Kenyal sekali, kuucek terus sampai kurasakan pentil Siska mulai mengeras sementara mulutku masih dikuasai oleh lidahnya yang panas. Kutarik mulutku dan kuangkat kaos Siska lewat kepalanya sehingga kini Siska tinggal hanya BH dan rok mininya. Aku melihat tak berkedip betapa besar dan indahnya susu Siska walaupun sudah beranak tiga. Dengan cepat kutarik susu itu keluar dari Bhnya. Perlahan mulutku mendarat mulus pada lingkaran coklat kehitaman ditengah susunya. Kuhisap pentil Siska yang mengeras dan besar. Dia mengerang tak karuan arti. Kuteruskan sambil tanganku mengusap seluruh tubuhnya.

Aku menindih Siska perlahan, kurasakan penisku yang mulai membesar menatap perut Siska dan Siska menarik diri keatas sehingga penisku mengarah tepat diselangkangannya. Tangan kiriku memeluk lehernya mulutku kearah susu kiri dan kanan sementara tangan kananku menjelajah tubuhnya. Kini tangan kiriku berpindah disusunya dan mulutku menciumi perut dan pusarnya sementara tangan kananku kini pada tempat yang tadi ditindih penisku yaitu memeknya. Siska terkejut dan.

"Ennnggggghhhhhhh ,….zzzzzzzzzzz",…..dan suara itu tak beda dengan suara televisi yang kulirik semakin hot saja, tanganku tambah berani saja, kusibakkan rok mininya dan kuelus memeknya. Tanganku tak sabar dengan cepat kumasukkan tanganku pada CD nya dan kurasakan betapa lebat rambut memeknya. Basah dan becak semakin terasa saat lubang memeknya tersentuk jari tengahku. Kuucek perlahan Siska semakin tak karuan tingkahnya dan jariku yang lain mempermainkan klentitnya.

Aku tak bebas kutarik semua yang melekat didaerah pahanya yaitu rok dan cdnya, Siska hanya terpejam merasakan seluruh gerakanku. Kuperhatikan sekarang seorang perempuan telanjang bulat dengan susu yang besar serta rambut kemaluan lebat dan klentit yang cukup panjang keluar agak kaku. Tanganku terus mengucek lubang kemaluan Siska dan kudengar lenguhan tak karuan saat dua jariku masuk ke lubangnya.Aku terkejut tiba-tiba Siska bangun dan menarik tanganku menjauh dari lubang kemaluannya.

Dengan mendesah Siska menarik kancing bajuku dan menurunkan retsleting celanaku hingga terlepas dan kini aku tinggal memakai CD saja. Siska menelusuri tubuhku dengan mulut mungilnya. Kini aku yang merasakan gejolak nafsu yang luar biasa, kurasakan tangan Siska mengelus penisku dari luar CD ku. Mulut Siska semakin tak karuan arahnya leher, dada, pinggangku digigit kecil dan perutku juga tak luput dari ciumannya aku didorong sehingga posisku terlentang saat ini, tangaku hanya bisa menggapai kepala Siska yang kini berada diperutku. Kurasakan tangan mungil mulai meremas-remas keras penisku dan penisku semakin kaku saja.

Kuperhatikan wajah Siska terkejut saat tanganya mulai masuk CD dan memegang penisku. Cepat-cepat disibaknya semua penghalang penisku dan kini dia nampak jelas bagaimana penisku meradang. Kepala penisku memerah dan tangan Siska tak sanggup menutup semua bagian penisku. Diremas-remas dengan gemas penisku dan memandangku mesra,…. Aku mengikuti matanya dan mengangguk.

Siska mengerti anggukanku dan dengan perlahan mulut Siska disorongkan pada kepala penisku. Aku merasa hangat saat mulut kecil itu mendarap pada penisku. Siska mulai menggila dengan menghisap dan menjilat seluruh bagian penisku. Aku merasakan penisku berdenyut keras menahan hisapan kuat mulut Siska,…….."ahhhhhhh,…zzzzzzzzzt,.." Siska semakin menjadi mendengar eranganku,seluruh tubuhku terasa melayang merasakan panasnya lidah yang menjilat dan mulut mungil yang menghisap, dan kuperhatikan kepala Siska naik turun dengan mulut penuh.

Tangan Siska juga tidak tinggal diam kuperhatikan tangan kirinya sibuk meggosok memeknya sendiri dan tangan kanannya memegang penisku dan mengocoknya sementara mulutnya tetap aktif menghisap dan terus menghisap.Siska kini mulai menjauhkan mulutnya pada penisku dan tak seberapa lama dia duduk sambil menuntun penisku diarahkan pada memeknya, rupanya Siska juga tidak sabar ini terbukti dengan dipaksakan dengan keras memeknya untuk tertusuk penisku dan kurasakan penisku hangat saat menembus lubang memek Siska.

Kusaksikan wajah Siska meringis menahan laju penisku di memeknya, dia tidak bergerak menyesuaiakan diri dengan penisku. Aku merasakan penisku berdenyut seperti dipijat, Siska perlahan mulai menggoyangkan pantatnya naik turun sambil rambutnya tergerai dan kulihat susu Siska bergerak dan brgoyang indah, cepat-cepat kuremas dan kuusap-usak susu besar itu dan tak seberapa lama kusaksikan Siska mengejang dengan memelukku erat dan kurasakan ada kuku yang menancap dipunggungku,……

"ssssssssszzzzttttt,…eeeennnnnggggghhhhhh.,…. Aku nggak tahan DE,….. lenguhnya,….. aku menjadi giat menggoyang penisku menusuk-nusuk memeknya yang semakin basah, suara kecipak memek Siska saat kutusuk membuatku semakin bergairah dan,….. aku memegang pinggang Siska untuk mengarahkan semua penisku pada lubangnya, aku mulai merasakan penisku panas dan mau keluar,…. Akhirnya,…."Siska,…… aku mulai nggak tahan nih,… mau keluar,………..ahhhhhhhzzzzzzzzz," sambil terus kugoyang pantatku berputar dan meremas pinggulnya yang berisi,.. Siska semakin menjadi ,.. dan,…. Creeeeeet,… creeetttt,….creeeeeetttt,… bersamaan dengan keluarnya spermaku aku merasakan ketegangan yang luar biasa bahkan lebih hebat dari yang tadi,…

kaki Siska kaku dan melingakar pada kakiku dan erangannya semakin keras dan binal. Pagutan tangannya kurasakan sampai aku hampir tak bernafas………………
Kami berdua puas dan sama-sama kelelahan.
Continue Reading | komentar

Ngentot Mantan Mahasiswi

Langsung aja ya aku perkenalkan namaku Revina, aku baru aja nikah. Cuma gambaran tentang nikah dan kenyataannya beda banget kaya semar dan arjuna. Terbayang nikmatnya kalo diranjang dengan suami hampir gak pernah aku rasakan, memang sih belom setaon aku nikah. Aku nikah dengan pria mapan, punya segalanya: rumah, kendaraan buat aku juga, perabotan rumah modern dan lengkap. Yang kurang adalah aktivitas ranjangnya, maklum suamiku sangat workaholik, sehingga aku jadi istrinya yang kesekian. Istri pertama, kedua, ketiga dst ya kerjaan lah. Kadang weekend pun dia kerja, seringnya keluar kota.

Kalo ada dirumah, kerja sampai tengah malem, aku dah ngantuk dan ketika naek ranjang dia dah letoy, sehingga jaranglah aku dicolek2. Ya mau bilang apa, dari segi materi terpenuhi tapi segi yang satunya lagi enggak. Memang nasib ya kalo milih suami lelaki yang sudah mapan dan workaholik pula. Aku slesai sekolah langsung nikah, kenal suamiku juga gak lama, sehingga pacaran bentar langsung dilamar dan dijadiin istri deh.

Aku punya temen Anggun, temen akrab waktu kuliah, sampe sekarang. Aku sering curhat ma Anggun, tapi ya Anggun gak bisa kasi jalan keluar apa2, cuma menjadi pendengar yang baek aja. Ya mendinglah bisa curhat biar gak da soluVinya, katimbang dipendem diati, bisa depresi lama2. Anggun blon nikah api pengalaman ranjangnya banyak banget, dari mantan2 cowoknya.

Ngentot Mantan Mahasiswi

Satu weekend, seperti biasa aku jadi bujangan lagi karena suami dah ngilang kluar kota, aku call Anggun. Heran juga lama baru diangkat hapenya. “Halo”, kedengaran suara Anggun serak. “Kamu sakit Nggun”. “Enggak kok”. “Kok serak gitu”. “iya neh, kebanyakan triak2 kali”. “Ngapain triak2, ikut demo ya”. “Iya demo kenikmatan”. Aku gak ngerti juntrungan omongannya yang terakhir tapi aku gak nanya lebi lanjut, mungkin ada hubungannya dengan aktivitas ranjang. “Kamu kesepian ya, ketempatku aja, ntar ikutan demo”. “Aku ganggu gak, kan kamu lagi bernikmat ria”.

Dia cuma tertawa, “Gak kok, kan bisa di share”. “Oke deh aku ke rumahmu ya”. “Aku tunggu ya”. Segera aku menggunggalkan rumah, meluncur dengan mobi yang kusetri ndiri. enaknya punya suami mapan diluar ranjang, ya semua dah tersedia, termasuk mobil, biar gak mewah juga. Sesampe dirumah Anggun, kulihat Anggun masi acak2an, rambut gak disisir, dia uma pake t shirt gombrong panjang, sehingga kaya rok super mini. “Belom mandi? Tumben, biasanya pagi2 dah rapi”. “Masi asik, jadi males mandi, masuk deh”. Aku duduk dimeja makan, dia lagi sarapan, “Mo ngikut sarapan?” “Aku dah sarapan dirumah”. Kita ngobrol santai ja, tiba2 keluar seorang lelaki dari kamar Anggun, cuma pake celana pendek aja, bertelanjang dada. .

Aku kaget ngeliatnya, ternyata bapak mantan dosen. memang si pak dosen itu terkenal pemburu mahasiswi di kampus, banyak mahasiswi yang jadi temen kencannya. Orangnya si ganteng, atletis dengan dada yang bidang, dan mata kuliahnya sulit lulusnya, sehingga banyak mahasiswi yang menggadekan badannya dengan tukeran nilai di katrol tanpa susah2 lagi. Kayanya Anggun langganannya juga neh, ampe dah lulus masi ja pengen dipatil ma kont0l si bapak. Si bapak biasa ja melihat ada aku.

“Kamu Revina kan”. “Ya pak, pa kabar, kok bisanya ada dimari”. “Ya bisalah, saling berbagi ma Anggun kan”. Aku tertawa, aku ngerti sekarang, rupanya Anggun triak2 saking nikmatnya dientot si bapak, sampe serak gitu. “Revina ngeganggu bapak gak nih”. “Sama sekali enggak, mau join? Katanya jablay”. Wah Anggun ember juga ke si bapak. “Kalo jablay, aku gak terVinggung kok kalo disuru membelai kamu”. “Membelai Nikmat Vin”, Anggun nimbrung. Si bapak, ikutan duduk dan sarapan bareng Anggun. Aku agak risih karena mereka suap2an didepanku. “Kamu mo aku suapin juga Vin”, tanya si bapak sambil tertawa. Aku cuman ngegeleng ja. Abis makan, Anggun ngajakin aku duduk di sofa, dia tetep ja gak mandi.

“Ada bokep asik Vin, mo liat gak”. Anggun langsung memutar dvdnya, ternyata bokep lesbian, jepang. Ah uh nya seru juga. Aku gak pernah liat bokep lesbian, tapi ini seru juga, mereka pake dildo yang kedua ujungnya berbentuk palkon, panjang dan gede, ujung satunya masuk mem3k cewek pertama yang satunya terbenam di memek cewek kedua, mreka saling tindihan, yang diatas ngegenjotkan dildonya kluar masuk mem3k cewek yang dibawahnya, yang langsung ber ah uh ria, kaya lelaki prempuan ja. Si bapak ikutan nonton, duduk diseberang kami berdua.

Anggun mulai iseng, dia mngelus tokedku. Aku risih dan menerpis tangannya, dia malah mengelus pahaku yang hanya tertutup rok mini, aku jadi menggelinjang dielus gitu, berahiku mulai timbul juga, pertama akibat bokep yang seru banget dan ditambah elusan tangan nanakl Anggun di toked dan pahaku. Nia makin agresif mengelus badanku.

Aku malah diciumnya di bibir dengan penuh nafsu. Kembali sensasi menakjubkan itu kurasakan, nafasku mulai menjadi semakin tidak karuan, aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kuremas kedua tokednya. Anggun gak pake apa2 dibalik tshirt gombrongnya. Dua segera melepaskan t shirtnya sehingga langsung bertelanjang bulat. Dia menaruh tanganku di tokednya, yang langsung kuremas dengan gemas, besar dan kenceng, lebih besar dari tokedku malah, sambil sesekali kuhisap, berkali-kali ia menjerit lirih.

“Ohh.. mm.. uuouugh.. Vin.. uuhh..”jeritnya tertahan. Desahannya itu semakin membuatku kehilangan akal, tanpa pikir panjang kumasukkan jariku ke dalam liang memeknya, dan..
“Bles..” terasa liang memeknya masih rapat. Sesaat dia ingin mengatakan sesuatu tapi dengan cepat aku langsung membungkam mulutnya dengan bibirku. Aku heran juga kok bisanya aku ngeladenggun permaenan Anggun, padahal gak pernah terpikir sebelumnya aku bakan gelut ma sesama prempuan. Hebat banget pengaruh bokep itu ya. Si bapak hanya senyum2 ja melihat ulah kami berdua. Dia asik nonton kami berdua, bokepnya dia matikan.

“Vin diranjang aja yuk”, Anggun bangkit dan menyeretku ke kamarnya. Dia segera melepaskan t-shirt yang kukenakan, terpampanglah dua gundukan indahku terbalut BH putih berenda. Kami berpandangan, kemudian dia mengecup bibirku, dan aku diseretnya keranjangnya, si bapak juga ikut ke kamar Anggun. Sprei sangat acak2an, abis bertempur dahsyat rupanya Anggun dan si bapak. Anggun kayanya bisex, makanya mau gelut ma aku juga.

“Vin, bodi kamu asik banget, proporsional ukurannya, tu jembut kamu lebat gitu, napsunya gede ya. Tersiksa banget kalo jablay padahal napsunya gede”, kata si bapak memuji tubuhku. Aku hanya diam saja. Anggun berbaring di sampingku, dibelainya rambutku dengan lembut, dikecupnya kenggungku, bibirku, kemudian lidahnya mulai menelusuri tubuhku, diciumnya dadaku, pagutan demi pagutan membuat aku kegelian. Pentilku tegak berdiri karena aku sudah sangat terangsang.

Dijilati pentilku satu persatu. “Oooh..!” aku mendesah kegelian, dia pun mulai menghisap pentilku yang sebelah kanan sedang yang kiri dipilin-pilinnya dengan kedua jarinya. Aku makin mendesah, memejamkan mata sambil menggigit bibir, berusaha menahan gairah yang begitu menggelora. Bibir kami pun bertemu, saling melumat, lidah kami saling berpilin, dada kami saling bergesekan. Anggun sudah tidak sabar lagi, ia mulai melepas rok mini beserta cd yang aku pake.

Kini kami berdua sama-sama telanjang bulat, kami mulai bergumul di atas ranjang, berguling-guling ke sana kemari. Bibirnya terus melumat bibirku, nafasku makin tidak teratur, Dia menggundih tubuhku sembari jarinya mengobok-obok memekku. Kedua jarinya berusaha mencari titik G-spotku, sampai akhirnya dia menemukannya, kemudian ditekannya dengan jarinya. Beberapa saat kemudian aku mulai menggeliat-geliat, kedua kaki kulingkarkan ke pinggangnya, tubuhku mulai mengejang, bahkan pantatku sampai terangkat. Tubuhku makin mengejang dengan hebat sampai-sampai aku memejamkan mata. tangannya yang satu lagi meremas pantatku dengan kuat, tubuhku semakin mengejang-ngejang.

“Ooohh.. oughh.. aahh.. Nggun.. aku mau keluar nihh.. oohh..” aku mendesah dengan keras. aku merasakan cairan hangat keluar dari memekku. Tak lama kemudian aku pun mencapai orgasme, tubuhku mengejang dengan hebat, seolah-olah ada yang meledak dalam tubuhku. Aku terkulai lemas dalam pelukannya, dia tersenyum kepadaku, “Nikmat Vin?” aku hanya mengangguk lemes. “TeruVin ma si bapak ya, katanya pengen nikmat”, katanya lagi sambil bangkit dari ranjang, sementara aku masi terkapar di ranjang. Anggun menghilang gak tau kemana, aku si gak perduli ma Anggun lagi, ngebayang kenikmatan yang bakal menerkamku waktu si bapak ngentotin aku.

Si bapak segera memposisikan badannya diseebelahku tanpa menunggu persetujuanku lagi. Dia mengambil posisi memiringkan tubuh ke kanan menghadapku. Dia mulai aktif menciumi seluruh wajah, tengkuk, belakang telinga, leher, terus turun ke bawah, toked kiriku diisap-isapnya, sementara yang kanan dipilin-pilinnya lembut.

Rangsangan ini segera membangkitkan birahiku. Mulutnya bergerak kagi ke bawah, ke arah pusar, dijilatinya dan ditiupnya lembut, kembali aku mendesah-mendesis nikmat, sambil jari tangannya mengobok-obok lembut lubang memekku, mengenai itilku, menimbulkan kenikmatan yang hebaaaat, kukejangkan seluruh tubuhku, sampai pingganggku tertekuk ke atas, serrrrrr…. kubasahi tangannya yang lembut dengan semburan cairan hangat yang cukup deras dari memekku. Cuman dielus aja aku bisa klimax lagi, tangannya sakti amir nih.

“Pak, masukkan sekarang, Revina udah nggak tahaaaannnn……”, pintaku manja tanpa rasa malu lagi. Tetap dengan posisi miring-berhadapan, kubuka selangkanganku tinggi-tinggi, kugenggam kontolnya dan kusorongkan lembut ke lubang memekku. “aaaaahhhhhh…….” lenguhanku kembali terdengar lebih seru. Terasa sekali ada benda bulat panjang yang keras banget menerobos masuk memekku. SensaVinya luar biasa, rasanya memekku penuh keisi kontolnya yang lumayan gede itu, palagi dia mulai menekan pelan sehingga ambles makin dalam. Kontolnya baru masuk setengahnya dalam memekku, dimajukannya lagi kontolnya, dan kumajukan pula memekku menyambut sodokannya yang mantap-perkasa. “Paaak… maju-mundurnya barengan, ya…..”, ajakku.

Kami maju dan mundur bersamaan tanpa perlu diberi aba-aba, rasanya lebih enak dibandingkan pria di atas wanita di bawah. Kulihat si bapak merem-melek, demikian juga dengan diriku, kontolnya dengan irama teratur terus menghujam-mantap berirama di dalam liang memekku yang terasa sempit kemasukan kontolnya yang lumayan besar. Terasa sekali gesekan kontolnya ke dinding memekku, luar biasa nikmatnya.

Baru kali ini aku merasakan nikmatnya dientot. Memekku mulai tersedut-sedut lagi, tanda akan mengeluarkan semburan hangatnya. “Aduuuuhhhh, paaaak, enaaaaakkkkkkk……..”, aku agak berteriak sambil mendesis.

Dia belum muncrat, luar biasa kuatnya. “Ganti gaya, ya Vin, aku cabut dulu sebentar”, ajaknya sambil memutar tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya. Dia memelukku kuat dari belakang, sambil meremas lembut kedua tokedku, kuangkat kakiku sebelah, dan kuhantar lagi kontolnya memasuki memekku……“aaaaaaaaahhhhhhhhhhh …. enak, paaak……., gesekannya lebih terasa dari yang tadiiiiii…..” aku mendesah nikmat…..Kali ini aku hanya diam, sedang dia yang lebih aktif memaju-mundurkan kontolnya yang belum muncrat-muncrat juga pejunya.

Sudah hampir satu jam dengan dua gaya ini, “Vin, aku mo ngecret, didalem ya”. “Ya pak, muncratin didalem aja, biar lebih nikmat lagi”. Dia semakin mempercepat irama maju-mundurnya, dan “Aaah, aaah, aaahh….” dia mendesah sambil mengeluarkan pejunya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding rahimku, setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku.

“Aaaaaaaa………” aku berteriak panjaaaanng sambil kusemburkan juga air memekku. Tenagaku benar-benar seperti terkuras, tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami terdiam lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda.

“Vin, dah lama banget aku pengen ngentotin kamu, sejak kamu masi kuliah, tapi gak pernah kesampean. Anggun aja sampe ketagihan ngent0t ma aku, sampe sekarang masi sering minta aku ent0t. NIkmat gak Vin”. “Nikmat banget pak, bapak kuat banget si ngentotnya, Revina bisa berkali2 klimax bapak baru ngecret. Mo lagi ya pak”. “Tu kan, apa aku bilang, prempuan yang jembutnya lebat mana puas cuma sekali maen”.

“Mandi bareng, yok” ajaknya. Dicabutnya kontolnya dari lobang memekku yang sudah kering, aduuuhhhh enaknya. Aku pun segera bangun. Dia menarik tanganku, aku bangkit dan dipeluknya. Aku di ciumnya sambil menggelitiki toked dan memekku, kembali birahiku naik. Sampai di bawah kran pancuran air hangat, kami berdua berpelukan, berciuman, merangkul kuat.

Dengan posisi berdiri kembali kontolnya mengeras bagai batu, segera kurenggut dan kugenggam dan kumasukkan lagi ke memekku. Staminanya kuat banget ya, gak tau deh semalem brapa ronde dia ngentotin Anggun, skarang baru ja ngecret di memekku dah ngaceng lagi, keras banget.
Dengan tubuh basah disiram air hangat dari pancuran, dan tetap dengan berdiri, kami ngent0t lagi. Dia kembali menggerakkan kontolnya maju-mundur, sementara aku bagai menggelepar memeluk erat tubuhnya yang perkasa. “Pak, sabunan dulu, ya”, tanpa melepaskan kontolnya dari memekku, kami saling menyabuni tubuh kami, khususnya di bagian-bagian yang peka-rangsangan.

“Lepas dulu, ya Vin, aku ambilkan handuk dulu”, dia melepaskan tusukannya, menuju lemari pakaian Anggun, dan diambilnya dua handuk baru, satu untukku satu untuknya. Selesai handukan, aku bermaksud mengambil pakeanku karena kupikir aktivitas hari ini sudah selesai. “Eiittt, tunggu dulu, kontolku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di memek kamu sampe aku ngecret lagi.” Gila, mau berapa kali aku orgasme hari ini. kuhitung-hitung sudah 10 kali aku menyemburkan air memek sedari tadi dikilik ma Anggun.

Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang biar dia bisa menggundihku dari atas. Kami ngent0t lagi sebagai hidangan penutup dengan “Gaya Sederhana” mot. Dia terus menggoyang kontolnya maju-mundur. Kembali aku akan mencapai puncak lagi, sedang dia masih terus dengan mantapnya maju-mundur begitu kuat.

“Pak, Revina sudah mau keluar lagiiiiii……”, kukejangkan kedua kakiku dan sekujur tubuhku. “Vin, aku juga mau keluar sekarang……”, dalam waktu bersamaan kami saling menyemprotkan dan memuncratkan cairan kenikmatan kami maVing-maVing. “Enaaak, paak…….” “Puaas, Vin……….” Dia langsung ambruk di atas tubuhku. “Hari ini adalah hari yang paling luar-biasa dalam hidup Revina pak, kayaknya Revina gak bakalan lupa deh, makasi ya pak”. “Kalo kamu mau lagi, call aja, kita bikin janjian berdua aja, mau dimana terserah”, katanya sambil mencium lembut bibirku.

Kupakai pakeanku, kukecup lagi kedua pipi dan bibirnya, segera aku lari menuju kamar mandi, membersihkan pejunya yang masih menetes dari lubang memekku yang agak bonyok. Kukenakan cd, beha, rok mini, dan t shirtku lagi. rambut kusisir rapi lalu aku keluar kamar. Anggun gak kliatan, aku gak tau dia dimana, ya udah aku balik aja kerumahku dengan penuh rasa nikmat. Kebayar rasanya kenikmatan yang gak kudapet dari suamiku. Kapan2 pasti aku akan mengulangi dengan si bapak, seperti tawarannya tadi.
Continue Reading | komentar
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Multimedia Updates

Ads

Video

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. www.vgirls.info - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger